Sunday, December 14, 2014

Arsitektur dan Lingkungan



Arsitektur  dan lingkungan memiliki kaitan erat. Kelangsungan hidup dan kebersatuan  lingkungan dapat terancam akibat perkembangan industri, dan pada akhirnya kita membahayakan dasar kehidupan kita sendiri karena kurang memperhatikan tindakan kita pada lingkungan. Karena itu penting bagi seorang arsitek untuk memberi pengaruh positif pada perancangan dengan selalu memperhatikan, peduli dan melestarikan lingkungan alam.

DEFINISI ARSITEKTUR
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk.

DEFINISI LINGKUNGAN
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

Arsitektur berwawasan lingkungan sering disebut dengan eko-arsitektur/arsitektur ekologi. Eko-arsitektur merupakan pembangunan rumah atau tempat tinggal sebagai kebutuhan hidup manusia dalam hubungan timbal balik dengan alamnya.

 “Ekologi”
Pertama kali istilah ekologi diperkenalkan oleh seorang ahli ilmu hewan bernama Ernst Haeckel pada tahun 1869, sebagai ilmu interaksi antara segala jenis mahluk hidup dan lingkungannya.
Istilah ekologi sendiri diambil dari bahasa Yunani, yaitu Oikos berarti rumah tangga atau cara bertempat tinggal, dan logos bersifat ilmu atau ilmiah. Jadi, ekologi merupakan ilmu tentang rumah atau tempat tinggal mahluk hidup.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik(suhu, air, kelembaban, cahaya, topografi) dan biotik (makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba). Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Eko-Arsitektur dan Ekologi

Konsep eko-arsitektur yang holistis(sistem keseluruhan)

Eko-arsitektur mengandung bagian-bagian dari arsitektur biologis, arsitektur alternatif dan arsitektur matahari, arsitektur bionik, serta biologi pembangunan. Maka eko-arsitektur merupakan istilah holistis yang sangat luas dan mengandung semua bidang.
Eko-arsitektur tidak hanya mencakup keselarasan antara kehidupan manusia dengan lingkungan alamnya, namun mengandung juga dimensi yang lain seperti waktu, lingkungan alam, sosio kultural, ruang, dan teknik bangunan, sehingga eko-arsitektur bersifat lebih kompleks, padat, dan vital dibandingkan dengan arsitektur pada umumnya.




Sumber:
Frick, Heinz dan FX. Bambang Suskiyatno. 2004. Dasar-dasar Eko-Arsitektur. Yogyakarta: Kanisius

No comments:

Post a Comment