Sunday, February 15, 2015

TRAGEDI PRUIT IGOE


Ketika pertama kali didirikan, proyek rumah Pruitt-Igoe di St. Louis di anggap sebagai lambang arsitektur modern. Yang lebih penting, ia berdiri sebagai gambaran modernisme, yang menggunakan teknologi untuk menciptakan masyarakat utopia demi kesejahteraan manusia. Tetapi para penghuninya menghancurkan bangunan itu dengan sengaja. Pemerintah mencurahkan banyak dana untuk merenovasi bangunan tsb. Akhirnya, setelah menghabiskan jutaan dollar, pemerintah menyerah. Pada sore hari di bulan Juli 1972, bangunan itu diledakkan dengan dinamit.





Pada tanggal 30 Juli 1972 sebuah kompleks perumahan rakyat ( public housing)yang bernama Pruit Igoe di tengah kota St. Louis di Negara bagian Missouri di AS di robohkan hingga rata dengan tanah. Seluruh kompleks yang selasai dibangun tahun 1956  yang terdiri dari 30 bangunan berlantai sebelas dan berisi 2780 satuan rumah susun senilai 36 juta dollar (300 juta dollar nilai sekarang) itu bukan saja dianggap gagal memenuhi fungsinya tetapi juga berbahaya untuk dihuni. Berbahaya? Bagaimana mungkin sebuah kompleks permukiman berbahaya? 
Bukan soal kelemahan struktur tetapi kesalahan konsep desain. Bangunan apartemen yang terdiri dari ratusan unit hunian harus memiliki selasar selasar penghubung dan ruang ruang terbuka maupun tertutup yang bisa digunakan bersama.
Skematik desain potongan ( masih 19 lantai)
Gagasan ruang publik di selasar selasar apartemen
Kenyataan yang terjadi di selasar tersebut

Di Pruit Igoe selasar-selasar dalam blok apartemen yang dimaksud sebagai tempat interaksi sosial berubah menjadi tempat terjadinya perbuatan kriminal dan kekerasan dan vandalisme dalam segala tingkatan. Tempat bermain yang dirancang sebagai tempat anak mengembangkan diri berubah menjadi tempat remaja mempraktekan kekerasan. Akhirnya pada suatu saat, keluarga yang paling miskinpun memilih tinggal dijalanan daripada menghuni apertemen tersebut dan Pruit Igoe menemui ajalnya hanya sekitar 12 tahun sesudah diresmikan.


Seluruh kompleks ini dirancang oleh Minoru Yamasaki pada masa puncak dari apa yang disebut sebagai aliran arsitektur modernism. Aliran ini pada dasarnya merasionalisasi segala aspek aspek perancangan arsitektural sejalan dengan semangat yang dibawa oleh kemajuan teknologi dan industri pada zamannya.


Arsitektur modernisme selama lebih kurang satu dekade dimulai dari masa berahirnya perang dunia II mengalami masa keemasan. Sebenarnya banyak apartemen-apartemen sejenis Pruit-Igoe dibangun dengan prinsip modernisme dibangun dan berhasil.



Cuma bedanya apartemen Pruit Igoe merupakan bagian dari proyek Public Housing yang didanai oleh pemerintah dan dimaksud untuk dihuni oleh masyarakat kelas bawah dimana sangat tidak mungkin untuk menyediakan dana untuk sistim keamanannya. Jadi mirip dengan Rumah Susun Murah yang sedang dibangun besar-besaran di Indonesia.

                                                            

 Sementara prinsip prinsip utopis dalam rancangan arsitektur modernism dalam rancangan apartemen untuk kelas menengah keatas berhasil dengan baik, pada kenyataannya prinsip prinsip itu berbenturan dengan kenyataan sosial di dunia masyarakat kelas bawah.

Sumber : 
http://arungmaya.blogspot.com/2008_04_01_archive.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Pruitt%E2%80%93Igoe
http://serbasejarah.files.wordpress.com

No comments:

Post a Comment